lorem ipsum 9

Minggu, 30 September 2012

KARAPAN SAPI



Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di eks Kota Karesidenan, Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden

Sejarah asal mula Karapan Sapi tidak ada yang tahu secara persis. Tetapi berdasarkan sumber lisan yang diwariskan secara turun temurun, diketahui bahwa Karapan Sapi pertama kali dipopulerkan pada abad ke-13 oleh Pangeran Katandur yang berasal dari Pulau Sapudi, sebuah pulau di sebelah timur Pulau Madura dan masuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep, Madura. Bahkan kini Pulau Sapudi populer juga disebut sebagai Pulau Sapi.
Pada awalnya Pangeran Katandur memanfaatkan tenaga sapi untuk mengolah sawah. Sapi dipakai untuk membajak sawah dan mengolah tanah persawahan. Berkat usaha dan ketekunannya, ternyata tanah yang dulunya tandus pun berubah menjadi tanah yang subur.
Melihat hal itu, warga masyarakat kemudian mengikuti jejak sang Pangeran. Akhirnya, tanah di seluruh Pulau Sapudi yang semula gersang menjadi tanah subur yang bisa ditanami padi. Hasil panenpun berlimpah-ruah dan menjadikan daerah itu subur dan masyarakatnya makmur.
Seusai masa panen, sebagai ungkapan kegembiraan atas hasil panen yang melimpah, Pangeran Katandur mempunyai inisiatif mengajak warga untuk mengadakan balapan sapi. Areal tanah sawah yang sudah dipanen dimanfaatkan sebagai arena balapan sapi. Maka jadilah tradisi balapan sapi gagasan Pangeran Ketandur itulah yang hingga kini terus berkembang dan dijaga kelestariannya. Hanya namanya diganti lebih populer dengan nama Karapan Sapi.

LOMBA CERDIK CERMAT KOMUNIKATIF (LCCK) 2012

Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) tingkat bakorwil IV Pamekasan dilaksanakan di Sumenep, tepatnya di Taman Adipura kab, Sumenep, Kamis pagi (27/9) dan diresmikan oleh Wakil Bupati Sumenep H. Soengkono Siddik, .

Pada acara tersebut hadir juga Kadis Kominfo Propinsi Jawa Timur Haryogi,SH, yang dalam sambutannya mengatakan, di era keterbukaan reformasi ini, informasi sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. “Oleh karena itu, Dinas Kominfo Propinsi jawa Timur mempunyai kewajiban menjembatani kepentingan informasi antatara pemerintah propinsi dengan masyarakat di jawa timur dengan tujuan mendorong masyarakat secepatnya tahu dan menguasai informasi sebagai bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut Kadis kominfo Propinsi Jawa Timur didampingi Wakil Bupati Sumenep meninjau langsung pameran produk unggulan dari beberapa kecamatan di kabupaten Sumenep.

Rabu, 26 September 2012

JAMU TRADISIONAL RAMUAN MADURA

       Kabupaten Sumenep adalah salah satu kabupaten penghasil jamu tradisional ramuan madura. Jamu tradisional ramuan madura sangat terkenal sejak jaman nenek moyang dan diwariskan secara turun temurun. Salah satu produsen jamu tradisional ramuan madura yang sudah terkenal adalah "UD MUSTIKA BANY". Perusahaan jamu yang beralamat di Jl, MH Tamrin No 2b Sumenep ini memproduksi bermacam-macam jenis jamu tradisional ramuan Madura dengan berbagai macam khasiatnya dan sudah menembus pasaran hingga keluar pulau Madura.